Ketua Komisi XIII Ungkap Karutan Salemba yang Lagi Diperiksa
Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, mengungkapkan bahwa Kepala Rutan Kelas I Salemba, Agung Nurbani, sedang diperiksa dan saat ini berstatus nonaktif setelah terjadi kasus kaburnya tujuh tahanan dari rutan tersebut pada Selasa (12/11) dini hari. Willy menyatakan bahwa pihaknya melakukan inspeksi mendadak di Rutan Kelas I Salemba, Jakarta, bersama dengan Dirjen Lapas dan Plh Karutan Salemba, karena Karutan Salemba sedang dalam proses pemeriksaan oleh Divisi Pemasyarakatan.
Saat melakukan sidak, Komisi XIII mengajukan pertanyaan mengenai alasan cuti Karutan Salemba yang kebetulan bertepatan dengan kaburnya tahanan. Selain itu, mereka juga meminta rekaman CCTV sebelum dan saat kejadian terjadi. Willy menjelaskan bahwa semua tindakan tersebut dilakukan sebagai bagian dari fungsi pengawasan untuk memastikan kualitas rutan dan lembaga pemasyarakatan ke depan.
Komisi XIII akan terus mendalami kasus ini, apakah ada kelalaian manusia dalam menerapkan SOP keamanan atau faktor lain yang menyebabkan kejadian tersebut. Mereka juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, kepolisian, serta pihak terkait lainnya. Willy juga menyoroti kondisi overcapacity di Rutan Salemba, dimana jumlah tahanan melebihi kapasitas yang ideal.
Sebelumnya, tujuh tahanan kasus narkoba berhasil melarikan diri dengan cara menjebol teralis kamar mereka di Rutan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat. Mereka diketahui berinisial AAK bin R (22), J bin I (29), W bin T (47), MJ bin ZA (42), M bin I (43), MAU bin S (30), dan AS bin N (27). Agung Nurbani, Kepala Rutan Kelas I Salemba, menjelaskan bahwa tahanan tersebut diduga melarikan diri dengan cara tersebut sebelum ia diperiksa dan dinyatakan nonaktif.
Willy menegaskan bahwa penanganan kasus ini harus dilakukan dengan serius dan menyeluruh. Komisi XIII akan terus memantau perkembangan kasus ini dan berupaya untuk meningkatkan sistem keamanan di rutan maupun lapas agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Semua pihak terkait diharapkan dapat be