Penyesalan Aidi, Tikam Ayah Hingga Tewas Gegara Masalah Pindah Rumah
Aidi Priasisko (19) merasa menyesal karena kini ia kehilangan ayahnya. Sang ayah, Asmar (53) tewas setelah ditikam oleh Aidi karena hal sepele. Aidi merasa kesal karena ayahnya tidak mengajaknya pindah rumah. Kejadian tragis itu terjadi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Pelaku telah ditangkap oleh Polsek Patumbak setelah membunuh ayahnya sendiri. Polisi mengungkapkan bahwa motif pelaku membunuh korban karena marah tidak diajak pindah.
“Motifnya adalah karena sang ayah tidak mau membawa anaknya pindah, karena sang ayah ingin pindah. Di rumah juga ada ibunya, tapi sang ayah ingin pindah,” ujar Kapolsek Patumbak Kompol Faidir dalam konferensi pers, Jumat (6/9/2024). Menurut Faidir, hubungan antara keduanya sering kali memanas dan bertengkar karena berbagai masalah. Salah satunya adalah karena pelaku sering meminta uang pada korban dan juga merupakan pengguna narkoba jenis sabu.
“Pertengkaran antara ayah dan anak ini sering terjadi. Sang tersangka sering menggunakan sabu, sering meminta uang, dan sering bertengkar dengan ayahnya di rumah,” jelasnya. Akibat perilaku buruk pelaku, korban merasa tidak nyaman tinggal di rumah tersebut dan memutuskan untuk pindah. Namun, korban malah marah saat mengetahui ayahnya akan pindah tanpa mengajaknya. Hal ini menyebabkan pertengkaran yang berujung pada penikaman terhadap korban.
“Pada saat kejadian, orang tua sudah merasa jenuh dan tidak tahan lagi tinggal dengan anaknya, ingin pindah rumah. Anak tersebut tersinggung karena ayahnya pergi tanpa mengajaknya, sehingga terjadi perdebatan. Sang tersangka merasa tidak senang dan langsung mengambil pisau di pinggangnya untuk menyerang korban,” tambah Faidir. Aidi yang hadir dalam konferensi pers tersebut mengungkapkan rasa sakit hatinya kepada ayahnya. Dia merasa kesal karena ayahnya sering mengeluh setiap pulang kerja.
“Aku merasa sakit hati, setiap kali ayah pulang kerja, selalu mengeluh, tidak punya gaji, tidak makan,” ujarnya. Meskipun begitu, Aidi juga mengakui penyesalannya atas perbuatannya membunuh ayahnya. “Saya menyesal karena sekarang saya tidak memiliki orang tua lagi,” katanya.
Pembunuhan itu terjadi di rumah korban dan pelaku di Jalan Pertahanan, Desa Patumbak I, Kecamatan Patumbak, kemarin pagi. Korban sempat dilarikan ke klinik terdekat dan kemudian RSU Sembiring, Deli Tua. Namun, nyawa korban tidak dapat tertolong lagi. “Pelaku mengambil pisau di pinggangnya dan langsung menusukkan ke punggung korban, membuat korban terjatuh. Saat dibawa ke klinik, nyawanya tidak tertolong dan meninggal di perjalanan menuju RS Sembiring,” ungkapnya.