PEMERINTAHAN

Merapat, Yuk! Bahlil Bocorkan Dinamika Smelter Freeport yang Mengejutkan

Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan komentar mengenai pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus, JIIPE, Gresik, Jawa Timur. Pada Kamis (27/6/2024), PTFI secara resmi mulai mengoperasikan smelter tembaga dengan single line terbesar di dunia yang mampu menghasilkan 1,7 juta ton konsentrat tembaga.

Menurut Bahlil, pembangunan smelter Freeport merupakan perjalanan yang panjang. Hal ini dimulai ketika Kontrak Karya (KK) Freeport berubah menjadi IUPK pada tahun 2018, menjadikan pembangunan smelter sebagai sebuah kewajiban. Proses pembangunan smelter ini sering kali mengalami perubahan lokasi sebelum akhirnya diputuskan untuk dibangun di Gresik. Sebelumnya, ada rencana untuk membangun smelter di Papua atau bahkan Maluku Utara.

Pada tahun 2021, keputusan akhir diambil untuk membangun smelter di Gresik. Namun, proses pembangunan terhambat oleh pandemi Covid-19. Bahlil mengkhawatirkan bahwa pembangunan tidak akan selesai sesuai kesepakatan yang telah ada, terutama sampai Presiden RI Joko Widodo menyelesaikan masa kepemimpinannya.

Smelter Manyar di Gresik merupakan smelter kedua yang dibangun oleh PTFI setelah smelter PT Smelting. Smelter ini didesain sebagai single line terbesar di dunia dan memiliki kemampuan memurnikan konsentrat tembaga hingga 1,7 juta ton setelah beroperasi penuh. Diperkirakan bahwa produksi katoda tembaga dari smelter ini dapat mencapai 600 ribu ton per tahun.

Selain produk utama berupa katoda tembaga, smelter ini juga akan menghasilkan produk sampingan seperti emas dan perak murni dari lumpur anoda sebanyak 6 ribu ton per tahun. Selain itu, produksi asam sulfat mencapai 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebanyak 150 ribu ton per tahun.

Berdasarkan laporan PTFI, nilai investasi kumulatif untuk proyek smelter Manyar di Gresik mencapai US$ 3,7 miliar atau sekitar Rp 58 triliun. Bahlil menyampaikan bahwa proses pembangunan smelter ini bukanlah hal yang mudah, namun hasil akhir yang diperoleh akan membawa manfaat besar bagi industri pertambangan di Indonesia.

Semua kendala dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan smelter ini menjadi bagian dari cerita panjang yang menandai kesungguhan dan komitmen PTFI untuk memajukan industri pengolahan dan pemurnian tembaga di Indonesia. Diharapkan bahwa smelter Manyar di Gresik akan menjadi sumbangsih yang berharga bagi pembangunan ekonomi Indonesia ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *