Video Mesum WNA di Pantai Mandalika Viral
Video viral tentang sepasang WNA yang diduga berbuat mesum di Pantai Kuta Mandalika, Lombok Tengah memang menjadi perbincangan hangat di media sosial belakangan ini. Polisi dari Satreskrim Polres Lombok Tengah tengah melakukan identifikasi terhadap rekaman video tersebut untuk mengetahui identitas para pelaku.
Kepala Satreskrim Polres Lombok Tengah, Iptu Luk Luk Il Maqnun, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan profiling terhadap WNA yang terlihat dalam video tersebut. “Kami sedang melakukan profiling terhadap WNA yang terlihat dalam video tersebut,” ujar Luk Luk saat dihubungi melalui telepon pada hari Rabu.
Selain itu, Kasatreskrim juga mengungkapkan bahwa pihak kepolisian juga sedang mengidentifikasi orang pertama yang mengunggah video tersebut di salah satu platform media sosial. “Kami juga sedang melakukan profiling terhadap pengunggah pertama di media sosial, serta orang yang merekam video tersebut,” tambahnya.
Apabila identitas para pelaku sudah diketahui, Iptu Luk Luk menegaskan bahwa kepolisian akan mengirimkan surat undangan untuk klarifikasi. “Setelah kami mendapatkan identitas mereka, kami akan meminta keterangan dari para pelaku,” ungkapnya.
Luk Luk juga menegaskan bahwa penanganan kasus ini bukan karena adanya laporan dari masyarakat, melainkan karena video tersebut telah menjadi viral di media sosial dan mendapat tanggapan dari ribuan penonton. “Hingga saat ini belum ada laporan dari masyarakat, namun kami bergerak karena video tersebut viral di media sosial,” jelasnya.
Video berdurasi 29 detik tersebut tersebar luas di berbagai platform media sosial. Dalam video tersebut terlihat sepasang WNA yang diduga berbuat mesum di Pantai Kuta Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah. Banyak netizen yang mengecam aksi mereka karena dianggap tidak sesuai dengan citra Pulau Lombok yang dikenal sebagai destinasi pariwisata halal.
Kasus ini tentu saja menjadi peringatan bagi semua orang untuk selalu menjaga etika dan perilaku, terutama ketika berada di tempat umum atau tempat wisata. Semua orang, termasuk WNA, harus menghormati budaya dan norma-norma sosial yang berlaku di Indonesia.
Semoga kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi semua orang agar lebih berhati-hati dalam berperilaku di tempat umum, dan tidak membuat tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang, dan semoga Pulau Lombok tetap menjadi destinasi pariwisata yang aman dan nyaman bagi semua pengunjung.