Seorang Pria Membunuh Tunangannya Sendiri Di Mesuji Lampung
Polres Mesuji berhasil menangkap kejadian tragis terjadi di Mesuji, Lampung, seorang guru ditemukan tewas di rumahnya. Andre Armanda usia 22 Tahun adalah pelaku pembunuhan terhadap tunangannya, Rosya Aprilia 24 Tahun. Ia merupakan calon suami korban Rosiya Aprilia. Andre kini dijerat dengan tuduhan pembunuhan berencana yang berpotensi mendapat hukuman mati, sesuai dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHPidana. “Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam dengan pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup,”
Kabid Humas Polda Lampung, Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto, menjelaskan bahwa Andre Armanda telah ditetapkan sebagai tersangka. Penangkapan terhadap Andre (tersangka pembunuhan) dilakukan setelah pihak Polres Mesuji melakukan penyelidikan dan mendapatkan keterangan dari sejumlah saksi. Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto mengatakan, pelaku AA berhasil ditangkap berdasarkan laporan keluarga korban
Sebelumnya diberitakan, warga digegerkan adanya penemuan mayat seorang wanita bersimbah darah di kamar mess guru di Bujung Buring, Mesuji
Menurut Umi, motif pembunuhan ini berawal dari cekcok antara keduanya terkait masalah asmara. Pasangan ini sebelumnya telah bertunangan, namun terlibat pertengkaran di rumah dinas korban, yang juga seorang guru di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Mesuji. Motif cekcok tersebut masih dalam tahap penyelidikan.
Kronologi Pembunuhan Seorang Guru
Peristiwa pembunuhan terjadi pada Kamis (29/2/2024) pukul 18.00 WIB di Desa Bujung Buring Baru, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung. Mayat korban ditemukan terbaring bersimbah darah di dalam kamar di atas kasur dengan kondisi leher tersayat oleh senjata tajam jenis pisau.
Saat ini, kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Pihak berwenang akan memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya. Sementara itu, keluarga korban dan masyarakat setempat berduka atas kehilangan yang begitu mendalam.
Kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua orang bahwa kekerasan dalam rumah tangga tidak dapat ditoleransi. Meskipun kita mungkin tidak pernah menyangka bahwa seseorang yang kita cintai dapat melakukan hal seperti ini, namun kita harus tetap waspada dan mengambil tindakan yang tepat jika ada tanda-tanda kekerasan dalam hubungan kita. Kita semua berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa depan. Kita harus terus memperjuangkan kesetaraan dan keamanan dalam hubungan kita, serta mendukung upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga.
Kejadian ini juga menjadi pengingat bahwa kita harus selalu berhati-hati dalam memilih pasangan hidup. Kita harus mengenal orang yang akan kita nikahi dengan baik. Jika terdapat tanda-tanda kekerasan atau perilaku yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwenang. Semoga kasus pembunuhan ini dapat memberikan pembelajaran yang berharga bagi kita semua dan mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keharmonisan dan keamanan dalam rumah tangga.