TINDAKAN KRIMINAL

Santri Ponpes di Bantaeng Tewas Gantung Diri, Diduga Alami Pelecehan Seksual

Santri Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Hasyim Asyari di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas gantung diri. Korban berusia 14 tahun dan memiliki inisial RF diduga mengalami pelecehan seksual sebelum mengakhiri hidupnya. Hal ini didasarkan pada hasil pemeriksaan autopsi yang dilakukan oleh tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel. Dokter Forensik Biddokes Polda Sulsel, Denny Mathius, mengatakan bahwa ada beberapa temuan yang menunjukkan tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban.

Setelah melakukan pemeriksaan, tim forensik langsung menyerahkan hasil autopsi kepada penyidik Polres Bantaeng untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Denny menyebut bahwa temuan awal akan disinkronkan dengan apa yang ditemukan selama autopsi. Korban, yang saat itu duduk di kelas 9, ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar asramanya pada Sabtu lalu.

Namun, pihak pondok pesantren tidak memberikan penjelasan kepada keluarga korban terkait kasus tersebut. Paman korban, Amiruddin, merasa curiga dengan kematian keponakannya dan akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi. Meskipun pihak keluarga sudah mencoba mendekati pihak pondok pesantren, namun belum ada kejelasan yang diberikan.

Kasat Reskrim Polres Bantaeng, AKP Akhmad Marzuki, belum memberikan keterangan resmi terkait kasus ini karena sedang mengikuti suatu kegiatan. Namun, diharapkan bahwa setelah kegiatan tersebut selesai, akan ada informasi lebih lanjut terkait penyelidikan kasus ini.

Kematian tragis ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat, terutama dalam hal perlindungan anak-anak dari segala bentuk kekerasan dan pelecehan seksual. Semoga kasus ini segera terungkap dan pelakunya mendapat hukuman yang setimpal. Semoga keluarga korban juga mendapatkan keadilan dan kepastian atas kematian yang menimpa anggota keluarga mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *