TINDAKAN KRIMINAL

Gila! Petugas SPBU di Jaktim Terseret karena Mobil Kabur Tanpa Bayar Bensin

Tindakan pengendara mobil yang tidak membayar bensin di SPBU Pasar Rebo, Jakarta Timur, telah menjadi viral di media sosial. Pengendara mobil tersebut kabur tanpa membayar, bahkan membuat petugas terseret.

Dalam kejadian ini, Polsek Pasar Rebo turun tangan untuk melakukan penyelidikan. Kapolsek Pasar Rebo, Kompol Haris Rahmat Basuki, menjelaskan bahwa awalnya sebuah mobil datang ke salah satu mesin pompa bensin. Namun, setelah selesai mengisi bensin, pengemudi mobil malah pergi tanpa membayar terlebih dahulu.

“Tanki mobil ditutup oleh operator, operator mendekati melalui jendela kiri depan, kemudian pengemudi langsung tancap gas,” kata Haris saat dihubungi, Sabtu (20/7). Korban, yang berinisial RK (28) sebagai operator SPBU, bergantung di jendela kiri mobil dan mengalami lecet di tangan kanan akibat kejadian tersebut.

Meskipun korban belum membuat laporan polisi terkait insiden ini, pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengidentifikasi beberapa saksi, terutama para petugas SPBU yang bekerja pada malam kejadian. Rekaman CCTV juga telah diambil untuk membantu dalam menelusuri pemilik kendaraan dan pengemudi saat kejadian.

Pelaku awalnya mengisi bensin senilai Rp 300 ribu namun kabur tanpa membayar. Haris menjelaskan bahwa rekaman CCTV akan dikembangkan lebih lanjut untuk mengidentifikasi pemilik kendaraan dan pengemudi. Sementara itu, korban RK masih dalam proses pemulihan di rumahnya.

Sebelumnya, aksi pengendara mobil yang tidak mau membayar bensin di SPBU Pasar Rebo telah menjadi viral di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat petugas SPBU mengisi bensin ke mobil tersebut, namun pengemudi mobil tersebut malah kabur tanpa membayar, bahkan membuat petugas terseret.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita untuk selalu bertanggung jawab atas tindakan kita. Tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan orang lain. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan dan kita semua dapat belajar dari kesalahan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *