Profil Edi Slamet Irianto: Kandidat Kepala BPN yang Berpotensi Menjadi ‘Hand of Midas’
Pemerintah sedang menggodok pembentukan badan baru yang diberi nama Badan Penerimaan Negara (BPN). Badan ini merupakan gagasan dari Prabowo Subianto dan sudah termasuk dalam dokumen Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025. Menurut sumber dari Istana, sudah ada tiga kandidat yang sedang dipertimbangkan untuk menjabat sebagai Kepala BPN. Salah satu di antaranya adalah Edi Slamet Irianto, seorang ahli politik hukum pajak yang juga merupakan Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Bidang Perpajakan dan Penerimaan Negara.
Edi Slamet memiliki latar belakang akademik yang lengkap, mulai dari sarjana ekonomi akuntansi, sarjana hukum, magister sains administrasi dan kebijakan perpajakan, magister hukum, hingga doktor ilmu administrasi dari UGM. Karirnya di pemerintahan juga sangat cemerlang, terutama di bidang perpajakan. Edi Slamet pernah menjabat berbagai posisi penting di Kementerian Keuangan, seperti Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Dirjen Pajak, Kepala Kanwil DJP Jakarta Utara, dan posisi lainnya.
Rekam jejaknya yang bersih dan kemampuannya dalam mencapai target penerimaan negara membuat Edi Slamet dijuluki sebagai “bertangan midas”. Dia menjadi salah satu dari tiga kandidat yang masuk radar untuk menjadi Kepala BPN yang akan beroperasi di pemerintahan Prabowo-Gibran. Dua kandidat lainnya adalah Anggito Abimanyu dan Mukhamad Misbakhun. Menurut sumber dari Istana, Edi Slamet sudah melakukan presentasi di Kemenkeu bersama dengan Anggito Abimanyu.
BPN sendiri masuk dalam 8 Program Hasil Cepat Terbaik Prabowo dan Gibran. Badan ini diharapkan dapat meningkatkan penerimaan negara dari dalam negeri. Selain itu, BPN juga akan memisahkan Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dari Kementerian Keuangan.
Dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki oleh Edi Slamet, diharapkan bahwa kepemimpinannya di BPN nantinya dapat memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan penerimaan negara. Semoga pembentukan Badan Penerimaan Negara ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.