Kerusuhan di Bangladesh: Polisi Gas Air Mata dan Peluru Karet ke Para Pelajar
Petugas polisi melemparkan gas air mata dan peluru karet saat para pelajar di Bangladesh melakukan blokade manusia di jalan-jalan pada Kamis (18/7/2024). Menurut seorang pejabat di jaringan tersebut, para pelajar yang menyerbu BTV sebelumnya telah membakar sebuah kantor polisi.
Kerusuhan semakin memanas di Bangladesh ketika mahasiswa membakar kantor televisi negara pada Kamis (18/7/2024). Hal ini terjadi setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina muncul di jaringan tersebut untuk mencoba meredakan bentrokan yang telah menewaskan sedikitnya 32 orang. Ratusan pengunjuk rasa yang menuntut reformasi peraturan perekrutan pegawai negeri sipil membuat kewalahan polisi antihuru-hara yang menembaki mereka dengan peluru karet.
Para massa yang marah mengejar petugas yang mundur hingga ke kantor pusat BTV di ibu kota Dhaka, lalu membakar gedung penerimaan jaringan tersebut beserta puluhan kendaraan yang terparkir di luar. Di tempat lain, BBC Bengali berbicara dengan sekelompok mahasiswa kedokteran yang berlindung di dalam kompleks perguruan tinggi kedokteran setelah diserang oleh kelompok partai pro-pemerintah.
“Saya di sini untuk memprotes diskriminasi dalam pelayanan sipil dan sekarang begitu banyak mahasiswa yang dibunuh oleh polisi, saya juga memprotes hal tersebut,” ujar salah satu mahasiswa, Sumi, kepada BBC. “Protes kami dilakukan secara damai, namun cara kami diserang membuat saya merasa seperti kami akan dibunuh oleh kelompok partai pro-pemerintah,” tambahnya.
Situasi di Bangladesh semakin tegang dengan konflik antara mahasiswa dan pemerintah yang semakin memanas. Para demonstran terus berjuang untuk hak-hak mereka, namun dihadapkan dengan kekerasan dari pihak berwenang. Semoga situasi dapat segera mereda dan kedamaian dapat kembali terwujud di negara ini.