PEMERINTAHAN

Pemerintah Akan Gelar Forum Bisnis Kelautan dan Perikanan yang Dihadiri 68 Negara

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menggelar forum bisnis kelautan dan perikanan Indonesia Marine and Fishery Business Forum (IMBF) 2024 di Jakarta pada Selasa (10/12/2024) besok. Menurut Kepala Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) KKP, kegiatan ini akan dihadiri 68 perwakilan negara sahabat, antara lain, Amerika Serikat (AS), Inggris, Jepang, Arab Saudi, Norwegia, Australia, Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura. “(Mereka) akan hadir melihat lebih dekat produk (perikanan) Indonesia serta berdialog dengan KKP selaku otoritas kompeten,” ujar Ishartini dilansir siaran pers KKP, Senin (9/10/2024).

“Kegiatan ini sebagai sarana berbagai informasi dan memperkuat hubungan baik dengan otoritas kompeten negara tujuan ekspor, para pelaku usaha khususnya eksportir produk perikanan, serta kementerian/lembaga terkait,” ungkap dia. Acara yang mengambil tema “Blue Food Competent Authority Dialogue” itu menurutnya akan dibuka oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan. Selain mengundang 68 perwakilan negara asing, IMBF 2024 juga mengundang perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO), Uni Eropa (UE), United States Food and Drug Administration (US FDA). Nantinya para peserta diajak melakukan dialog pengelolaan sumber daya perikanan untuk meningkatkan produk-produk perikanan yang diekspor.

“Kami ingin menunjukkan bagaimana sistem jaminan mutu produk perikanan dijalankan sekaligus produk bermutu Indonesia di mata negara sahabat,” tutur Ishartini. Selain itu melalui IMBF 2024, pemerintah Indonesia juga mengajak pelaku usaha dari negara-negata sahabat bisa menanamkan investasi di sektor kelautan dan perikanan. Ke depannya, kata Ishartini, budidaya akan menjadi andalan produksi perikanan di Tanah Air.

“Budidaya laut/marikultur masih terbuka peluang besar untuk investasi, misalnya kerapu, rumput laut, bahkan budidaya tuna di laut,” ungkapnya. “Di hilir yaitu pengolahan hasil perikanan juga merupakan hal yang dapat ditawarkan pada investor, selain dapat memberi nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja dan produknya jug bermutu,” jelas Ishartini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *