Donald Trump Ancam Kenaikan Tarif 100% Bagi Negara BRICS
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Kamis (30/1/2025) kembali membuat gebrakan dengan mengancam negara-negara BRICS. Dia menegaskan bahwa akan memberlakukan tarif sebesar 100 persen bagi negara-negara tersebut. Tindakan ini dilakukan karena tenggat waktu untuk memberlakukan tarif pada Kanada dan Meksiko semakin dekat.
Sebelumnya, Trump telah mengancam akan memberlakukan tarif 100 persen bagi BRICS, yaitu blok yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Ancaman ini muncul setelah adanya kabar bahwa BRICS sedang merencanakan untuk menciptakan mata uang baru yang dapat menjadi pesaing bagi dolar AS.
Melalui platform Truth Social miliknya, Trump menulis, “Gagasan bahwa negara-negara BRICS mencoba menjauh dari Dolar AS, sementara kita hanya berdiri dan menonton, sudah berakhir.” Dia juga menuntut komitmen dari negara-negara BRICS agar tidak menciptakan mata uang baru atau mendukung mata uang lain yang dapat menggantikan posisi dolar AS. Jika tidak, mereka akan menghadapi tarif sebesar 100 persen.
Komentar Trump tentang kemungkinan tarif terhadap BRICS ini muncul beberapa hari sebelum batas waktu yang ditetapkannya pada 1 Februari 2025. Trump telah mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 25 persen bagi Kanada dan Meksiko kecuali mereka dapat menangani masalah migran ilegal dan aliran fentanil yang meresahkan.
Selain itu, Trump juga mengancam China, anggota BRICS lainnya, dengan pungutan tambahan sebesar 10 persen pada barang-barang impor mulai 1 Februari 2025. Ancaman ini dilakukan sebagai respons terhadap ketidakseimbangan perdagangan dan dugaan peran China dalam pasokan fentanil ke AS.
Dengan langkah-langkah tegas ini, Trump berusaha untuk memastikan bahwa Amerika Serikat tetap menjadi kekuatan ekonomi utama di dunia. Meskipun kontroversial, keputusan Trump ini menunjukkan bahwa dia siap untuk melindungi kepentingan negaranya dengan cara apapun yang diperlukan.
Semua mata tertuju pada bagaimana negara-negara BRICS akan merespons ancaman tarif ini. Apakah mereka akan tetap pada rencana mereka untuk menciptakan mata uang baru, ataukah mereka akan mengubah strategi mereka untuk menghindari konflik dengan Amerika Serikat. Satu hal yang pasti, ketegangan antara Amerika Serikat dan BRICS semakin memanas dan dunia internasional harus siap menghadapi dampak dari pertempuran ekonomi yang mungkin terjadi.